Lampu Colok
Table of Contents
Lampu Colok merupakan sebuah tradisi masyarakat Bengkalis yang di lakukan secara turun temurun. Lampu Colok ini biasanya mulai di pasang serentak setiap malam ke-27 Ramadhan atau biasa di sebut malam 7 likur.
Menurut cerita yang berhasil saya
himpun dari orang-orang tua dulu, awalnya Lampu Colok ini di buat
sebagai sumber penerangan jalan untuk orang-orang yang hendak pergi
membayar zakat fitrah ke rumah masyarakat pada malam harinya. Mengingat
dahulunya jalan-jalan di Bengkalis tidak memiliki penerangan dari lampu
jalan seperti sekarang ini. Jalan hanya berupa lorong yang kiri kanan
masih banyak di tumbuhi oleh semak belukar.
Lampu
Colok sendiri di buat menggunakan kaleng bekas. Misalnya kaleng bekas
Lasegar atau Krating Daeng. Dulu Lampu Colok menggunakan Minyak Tanah
sebagai bahan bakarnya. Tapi karena sekarang Minyak Tanah langka bahkan
tidak ada lagi yang jual, Lampu Color beralih menggunakan Minyak Solar.
***
Seiring kemajuan pesat yang terjadi di Bengkalis, tradisi Lampu Colok ini masih terjaga dengan baik. Apalagi pemerintah setempat cukup memberikan dukungan. Baik materi maupun non materi.
Selain itu tradisi Lampu Colok ini selalu menjadi semacam "kuasa pemanggil" untuk anak-anak rantau agar kembali ke Bengkalis menjelang hari raya nanti.
Jadi, untuk masyarakat dari
luar Bengkalis, cobalah sesekali datang ke Bengkalis terutama pada malam
27 Ramadhan nanti. Saksikan keindahan dan kemeriahan tradisi Lampu
Colok ini. Apalagi saat di resmikan oleh pemerintahan setempat. Jalanan
penuh sesak oleh masyarakat yang tidak akan melewatkan moment langka
tersebut.
Post a Comment